HAPPY FAMILY
Belum lama akhir-akhir ini gue
baru baca novelnya ika Natassa yang jududulnya the architecture of love. Gak
tau kenapa gue suka banget sama cerita ini dan pembawaanya beda dari novel yang
gue pernah baca. Baca buku ini serasa membawa gue ke Negara belahan lain, yaitu
New york. Di dalam buku itu sendiri di jelasin sejarah bangunan yang ada di New
york. Seperti The Crown Building di Fifth Avenue, Standard Oil Building &
The New Era Building di Broadway, Wishpering Gallery Grand Central Terminal,
The Doritton di West 71st, dan masih banyak lagi.
Tapi yang bikin gue makin suka sama novel ini, ada beberapa
kata- kata dari tokoh penulis terkenal di dalam bukunya. Seperti Gabriel Gracìa
Márquez, Toni Morrison, Johann Wolfgang von Goethe,
dan beberapa tokoh lainnya.
Ini adalah salah satu quotes
yang di tulis oleh Leo Tolstoy di Novelnya yang berjudul Anna Karenina.
“All happy
families are alike; each unhappy family is unhappy
in its own way,”
“ .... Setiap keluarga yang tak bahagia, tak
bahagia dengan
caranya masing-masing”
Ini adalah
salah satu kata-kata favorite gue. Waktu kecil gue orangnya tuh irian banget.
Dulu di rumah gue sering banget ngadain acara- acara perkumpulan ibu-ibu arisan
dan semacamnya, jadi anak- anaknya pun juga sering di ajak & main sama gue.
Gue punya satu temen cowok yang super bandel tapi ibunya gak pernah ngomelin
dia kalo dia salah, paling cuman di nasehatin sama ibunya. Disitu gue iri
banget. Setiap gue di omelin sama mama, gue selalu inget sama ibunya temen gue
itu. Kenapa sih mama gue galak? dan pertanyaan aneh lainnya.
Gue sempet nanya dulu ke mama,
gue bilang “kenapa sih mama galak? Kenapa mama gak kayak mamanya rio aja?, Mama Rio kan baik.” Mama
gue diem terus jawab “semua keluarga punya cara masing- masing buat bahagia.
Kalo mama Rio bikin bahagia keluarganya dengan cara itu, mama juga punya cara bikin bahagia
keluarga kita.”
Disitu gue sedikit ngerti apa
yang nyokap gue bilang. Tetapi saat gue udah agak besar gue baca buku anna
kerenina itu di perpustakaan papa. Walaupun tidak sepenuhnya mengerti gue coba
nanya ke papa maksud dari kata pertama buku itu.
Setelah nanya, gue ngerti maksud
itu sepenuhnya. Dan gue langsung sadar, dulu yang mama kasih tau ke gue waktu
bocah itu adalah kebalikan dari kata- kata itu. Gue jadikan kata- kata itu
sebagai motivasi gue sampai saat ini. Dengan membalikan kata-kata Itu bermaksud
bahwa keluarga gue harus bahagia dengan cara yang keluarga gue sendiri. Bukan
dari cara keluarga lainnya. Kewajiban gue sebagai anggota keluarga adalah
membahagiakan keluarga gue dengan cara gue.
-Abel.
No comments:
Post a Comment