Kalian tau gak sih apa sebenernya arti kata kebebasan itu?menurut saya kebebasan itu tidak dikekang
oleh siapapun, setiap orang masing-masing mempunyai hak kebebasan, nah berbeda dengan pesantren yang saya tempati beberapa waktu lalu, saya akan menceritakan bagaimana kehidupan selama di pesantren, sebenarnya kalau dilihat dari sudut pandang kata-kata pesantren pasti yang terlintas di pikiran kalian adalah anak yang alim, tetapi tidak juga harus anak alim yang masuk pesantren, bahkan ada anak yang berandal pun masuk pesantren karena tuntutan dari orang tuanya.
Nah disitulah anak-anak yang "berandal" tersebut menjadi seorang santri/santriwati, tapi ada beberapa ketakutan yang dihadapi oleh anak yang bisa saja kepada anak yang "berandal" tersebut. Ketakutannya ialah, jika anak yang "berandal" tersebut beranjak dewasa dan dia mulai merasa tertekan dengan peraturan-peraturan pesantren yang mengikat ia bisa saja melakukan hal yang sama kepada anak yang tidak bersalah, maksudnya apa? jika anak tersebut merasa tertekan dengan tindakan-tindakan dari para ketua santri tersebut, maka ia akan merasakan dendam dan ingin balas dendam kepada siapapun tidak pandang apapun, saya sendiri juga merupakan santri yang sering dihukum fisik haha, terlepas dari itu semua saya akan memberikan beberapa contoh peraturan-peraturan di pesantren, Peraturannya ialah :
-Tidak boleh telat datang ke masjid pada saat adzan
-Tidak boleh telat mandi pagi maupun sore
-Tidak boleh makan dikamar
-Tidak boleh tidur diatas jam10
Sebenarnya masih sangat banyak lagi, jika kalian masih penasaran, silahkan masuk pesantren, dan rasakan sensasinya, hahaha.
Saya
akan menceritakan semua permasalahan saya selama dipesantren :
- 1. Jauh dari orang yang disayang, cerita sedikit nih ye, awal masuk pesantren saya langsung ditinggal oleh ortu, jadi kayak anak yang dibuang ditengah jalan, langsung ditinggal. Sedih kan, hahaha. Setelah seminggu saya dipesantren, ternyata baru saya kangen orang orang yang saya sayang.
- 2. Tempat yang kurang nyaman, waktu saya masuk pertama kali ke kamar saya, saya kaget karena 1 kamar ada 10 orang dan kasurnya sangat tidak nyaman, hal ini yang sering membuat saya tidak bisa tidur.
- 3. Teman yang tidak asik, dipesantren inilah saya menemukan perbedaan karakter dari setiap anak, pokoknya disemua karakter pasti ada semua dipesantren.
- 4. Ada tindak kekerasan yang dilakukan, saya pernah mengalaminya, tindakan ini sering sekali dianggap hukuman bagi santriwan dan santriwati kalau tidak menaati peraturan yang berlaku.
Dari situlah bisa kita bayangkan bagaimana kehidupan para santri di pesantren, meski begitu ketat dengan peraturan, pesantren juga dapat mengasyikan dan menghibur.
Disini saya akan memberikan solusi yang terbaik :
1.
Jika anda mulai
kangen dengan orang yang disayang, maka perbanyaklah kegiatan anda selama
dipesantren itu, seperti, baca al’quran, bermain dengan teman seangkatan, dll. Hingga
anda sudah tidak memrkirkan kerinduan itu lagi.
2.
Jika anda merasa
kurang nyaman, buatlah kamar itu senyaman mungkin seperti kamar dirumah, kalau
saya dengan cara membawa guling dan bedcover, mendekor kamar itu dengan cara
diskusi dan kerjasama dengan teman-teman, dan membuat kamar itu menjadi tidak
kumuh dan lebih baik diliatnya oleh orang lain.
3.
Jika ada teman
anda yang kurang asik, pertama kali adalah anda harus mengetahui sifat dan
karakteritik teman sebaya, jangan dipikirkan terus menerus setelah itu anda
harus enjoy buatlah diri anda se-enjoy mungkin dan pasti teman teman anda akan
kebawa enjoy oleh gurauan anda. Selain enjoy juga, kita sebagai teman harus
bisa jaga perasaan temen tersebut, agar tidak terjadi perselisihan.
4. Jika anda terus mengalami kekerasan fisik yang berlanjut, maka kalian harus lapor kepada pembimbing santri tersebut agar lebih dikurangi hukuman fisiknya, selain meminta untuk tidak menghukum berat pada fisik lagi kita juga harus sadar diri, apa yang salah dari kita maka perbaikilah jangan merasa selalu benar, kita juga tidak boleh lemah menghadapi cobaan, diambil secara berfikir positif bahwa cobaan ini akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik lagi baik secara religius maupun non religius.
4. Jika anda terus mengalami kekerasan fisik yang berlanjut, maka kalian harus lapor kepada pembimbing santri tersebut agar lebih dikurangi hukuman fisiknya, selain meminta untuk tidak menghukum berat pada fisik lagi kita juga harus sadar diri, apa yang salah dari kita maka perbaikilah jangan merasa selalu benar, kita juga tidak boleh lemah menghadapi cobaan, diambil secara berfikir positif bahwa cobaan ini akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik lagi baik secara religius maupun non religius.
“Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”
-zuhair-
No comments:
Post a Comment