Tuesday, August 2, 2016

BULLYING


        Apa itu bullying? Pasti hampir sebagian besar dari kita tahu apa itu bullying. Mungkin kita pernah membully seseorang atau kita yang pernah dibully. Sebagian besar mengartikan bullying itu sebagai kekerasan, intimidasi atau penindasan secara fisik,psikis maupun verbal yang berulang-ulang. Bully itu dapat terjadi dimana manusia berinteraksi, seperti di keluarga, sekolah dan lingkungan. Hampir sebagian besar kasus pembulian bukan terjadi karena konflik antar individu melainkan perasaan berkuasa atau mendominasi lingkungannya sehingga merasa berhak untuk mengendalikan orang atau berhak dihormati. Bahkan alquran pun melarang prilaku membully. Hal ini dijelaskan pada surat Al-Hujurat ayat 11 yang artinya

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim

            Sebagian besar pelaku bullying yaitu orang-orang yang impulsif, yaitu perilaku seseorang yang tiba-tiba berubah, tiba-tiba di luar rencana, atau sebuah sikap yang tidak didukung alasan yang kuat. Dan pada umumnya sikapnya tergolong irrasional. Orang-orang yang seperti ini biasanya kalau berbicara atau berbuat seringkali tidak disertai alasan yang logis. Ada juga pelaku pembuli orang-orang yang suka berkonfrontasi. Orang seperti ini biasanya beradu fisik dengan korban pembulian. Sedangkan sebagian besar korban pembulian yaitu orang-orang yang sulit berteman atau pemalu, berkebutuhan khusus, dari suku tertentu atau bisa juga dari orang tua yang terlalu overprotective

            Bullying itu klasifikasinya dibagi menjadi 3 yaitu pembulian secara fisik, pembulian secara psikis dan juga pembulian secara verbal. Pembulian secara fisik contohnya seperti pemukulan , penjegalan atau kontak fisik lainnya. Sedangkan pembulian secara verbal seperti menghina atau menyindir korbannya. Yang terakhir yaitu pembulian secara psikis. Biasanya pembulian jenis ini, kelanjutan dari pembulian secara verbal. Contohnya seperti si A di hina dan disindir oleh kakak kelasnya, itu berakibat pada hancurnya reputasi si korban.

            Dampak dari pembulian dapat dirasakan oleh 2 belah pihak.  Dimana di pihak korban biasanya trauma fisik maupun psikis. Setelah trauma yang berkepanjangan, korban merasa depresi yang akhirnya berujung pada percobaan bunuh diri. Jika pembulian terjadi di sekolah, hampir semua korban pembulian itu trauma untuk masuk sekolah, karena takut jika masuk sekolah, ia akan dibully kembali. Di pihak pelaku pembulian biasanya prilakunya lebih agresif dari sebelumnya. Lebih rentan akan kasus kriminal dan juga biasanya pelaku pembulian lebih sensitif atau mudah marah.


            Cara mengantisipasi terjadinya pembulian yaitu peran dari orangtua atau guru. Jika seseorang sudah menjadi korban pembulian, komunikasikan dengan orangtua atau guru, karena ini sangat penting untuk menangani pembulian. Selanjutnya yaitu beranikan diri. Jangan terlihat lemah dihadapan pembuli karena biasanya pembuli mencari korban yang lemah mentalnya sehingga mudah bagi pembuli untuk mengganggu si korban. Yang terakhir, jika si pelaku mulai menjurus pada penyerangan fisik, janganlah segan untuk membela diri. Karena jika bukan anda yang membela diri sendiri, siapa lagi yang akan memulainya.

No comments:

Post a Comment