Tekanan orang tua terhadap anak
Disini saya akan membahas tekanan orang tua terhadap anaknya. Sebelum saya membahas soal ini saya akan menjelaskan pengertian tekanan orang tua menurut versi saya yaitu; keinginan orang tua yang memaksa anak nya untuk melakukan kehendak yang orang tua inginkan dan terkadang banyak anak yang tidak bisa melawan hingga menjalankannya dengan terpaksa.
Pertama, saya akan membahas
paksaan orangtua untuk belajar, banyak anak- anak yang merasa tidak nyaman
dengan paksaan tersebut karena tidak semua mata pelajaran anak sukai banyak
juga anak yang cenderung lebih menyukai gurunya ataupun peristiwa-peristiwa
yang akan dibahas pada pelajaran tersebut. Namun banyak orang tua sangat
memaksa anaknya untuk bisa seluruh pelajaran disekolah. Misalnya anak tersebut
harus mendapat nilai 9 pada mapel matematika padahal anak tersebut tidak
tertarik pada pelajaran matematika pada saat ia mendapat nilai 5 atau pun 6,
orangtua akan sangat marah bahkan akan menghukumnya baik fisik atau pun non
fisik. Disaat ini lah anak akan merasa tertekan, merasa ini beban, merasa takut
dan merasakan matematika tidak menyenangkan. Padahal banyak cara yang dilakukan
bisa dengan metode belajar dengan bermain mengenalkan berhitung dengan apel,
jeruk , permen, balon,dll disinilah anak akan merasa nyaman dan tidak takut
untuk belajar dan merasa belajar menyenangkan.
Kedua, ini persoalan yang sangat
ditakuti oleh para anak yaitu
mengutarakan penentuan soal masa depan biasanya terjadi pada kelas 3 SMA karena
akan masuk ke perguruan tinggi. Ada 2 macam orangtua pada tahap ini menerima
ataupun menolak keinganan anak tersebut. Anak akan menentukan keinginan nya
untuk mencapai cita-citanya dan mencoba mengatakan kepada orangtua nya dan
mengharapkan respon orangtuanya baik dan menerima serta mendukungnya pada
kenyataannya banyak orangtua yang melarang keinginan anaknya dengan alasan: itu
tidak baik untukmu, kamu harus seperti ibu, kamu harus seperti ayah, itu
pekerjaan yang buruk. Iya disinilah anak akan mulai diam dan berfikir serta
perdebatan terjadi antara orangtua dan anak karena tidak ada yang mengalah,
orangtua akan selalu ingin menang tanpa memikirkan anaknya. Padahal siapakah
yang akan menjalankan kuliah? Yaitu anaknya bukan orangtuanya yang akan belajar
ya anaknya. Tak jarang anak yang dengan terpaksa menjalankan keinganan orangtua
padahal ia berusaha sebaik mungkin untuk meyakinkan orangtuanya namun gagal dan
mau tidak mau menjalankan pilihan orangtuanya biasanya hal ini akan berdampak
pada anak menjadi setres, dapat menjerumuskan anak kepada kenakalan remaja,
menjadikan anak tidak mandiri, anak akan merasa tidak bebas, mengapa hal
demikian bisa terjadi? Jawabannya adalah “Bagaikan
burung di dalam sangkar” yaitu seseorang yang merasa hidupnya dikekang tak
bisa berkutik,tak bisa mendapatkan yang ia inginkan. Ada pula orang tua yang
mengancam tidak membiayai kuliahnya anak akan merasa semakin sedih dan tertekan.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena orang tua sangat berambisi padahal belum
tentu anaknya bisa menjalankan, orang tua ingin anaknya lebih baik dari dirinya
atau anak-anak seusianya agar anak tersebut bisa dibanggakan didepan orang tua
anak lain.
Kesimpulannya adalah tekanan
orangtua dapat menjadikan anak tidak berguna, tidak bisa apa-apa, dan tidak
percaya diri dengan potensi yang ia miliki. Ambisi orangtua yang membuat luka
dan mematikan api keinginan. Namun disisi itu ada dampak positif membuat anak
akan termotivasi untuk belajar dan mencoba menerima keinginan oranglain
(orangtua). Saran saya untuk para orangtua jangan pernah memaksa anak untuk
mengikuti keinginan kalian dan coba apresiasi serta mendukung apa yang keinginan dan keputusan anak pilih.
Berfikirlah dampak negatif nya akan lebih banyak jika melakukan penekanan cukup
dengan mengarahkan dan memberikan nasehat maupun motivasi untuk sang anak.
Kata- kata yang pernah saya baca adalah badan dapat dimiliki, hati tak dapat
dimiliki artinya orang yang selalu
menuruti perintah, tapi dalam hatinya melawan mungkin ini banyak yang dirasakan
oleh anak-anak.
-AZIZA TAHANY-
No comments:
Post a Comment