Monday, August 1, 2016


Tekanan orang tua terhadap anak 


Disini saya akan membahas tekanan orang tua terhadap anaknya. Sebelum saya membahas soal ini saya akan menjelaskan pengertian tekanan orang tua menurut versi saya yaitu; keinginan orang tua yang memaksa anak nya untuk melakukan kehendak yang orang tua inginkan dan terkadang banyak anak yang tidak bisa melawan hingga menjalankannya dengan terpaksa.

Pertama, saya akan membahas paksaan orangtua untuk belajar, banyak anak- anak yang merasa tidak nyaman dengan paksaan tersebut karena tidak semua mata pelajaran anak sukai banyak juga anak yang cenderung lebih menyukai gurunya ataupun peristiwa-peristiwa yang akan dibahas pada pelajaran tersebut. Namun banyak orang tua sangat memaksa anaknya untuk bisa seluruh pelajaran disekolah. Misalnya anak tersebut harus mendapat nilai 9 pada mapel matematika padahal anak tersebut tidak tertarik pada pelajaran matematika pada saat ia mendapat nilai 5 atau pun 6, orangtua akan sangat marah bahkan akan menghukumnya baik fisik atau pun non fisik. Disaat ini lah anak akan merasa tertekan, merasa ini beban, merasa takut dan merasakan matematika tidak menyenangkan. Padahal banyak cara yang dilakukan bisa dengan metode belajar dengan bermain mengenalkan berhitung dengan apel, jeruk , permen, balon,dll disinilah anak akan merasa nyaman dan tidak takut untuk belajar dan merasa belajar menyenangkan.

Kedua, ini persoalan yang sangat ditakuti  oleh para anak yaitu mengutarakan penentuan soal masa depan biasanya terjadi pada kelas 3 SMA karena akan masuk ke perguruan tinggi. Ada 2 macam orangtua pada tahap ini menerima ataupun menolak keinganan anak tersebut. Anak akan menentukan keinginan nya untuk mencapai cita-citanya dan mencoba mengatakan kepada orangtua nya dan mengharapkan respon orangtuanya baik dan menerima serta mendukungnya pada kenyataannya banyak orangtua yang melarang keinginan anaknya dengan alasan: itu tidak baik untukmu, kamu harus seperti ibu, kamu harus seperti ayah, itu pekerjaan yang buruk. Iya disinilah anak akan mulai diam dan berfikir serta perdebatan terjadi antara orangtua dan anak karena tidak ada yang mengalah, orangtua akan selalu ingin menang tanpa memikirkan anaknya. Padahal siapakah yang akan menjalankan kuliah? Yaitu anaknya bukan orangtuanya yang akan belajar ya anaknya. Tak jarang anak yang dengan terpaksa menjalankan keinganan orangtua padahal ia berusaha sebaik mungkin untuk meyakinkan orangtuanya namun gagal dan mau tidak mau menjalankan pilihan orangtuanya biasanya hal ini akan berdampak pada anak menjadi setres, dapat menjerumuskan anak kepada kenakalan remaja, menjadikan anak tidak mandiri, anak akan merasa tidak bebas, mengapa hal demikian bisa terjadi? Jawabannya adalah “Bagaikan burung di dalam sangkar” yaitu seseorang yang merasa hidupnya dikekang tak bisa berkutik,tak bisa mendapatkan yang ia inginkan. Ada pula orang tua yang mengancam tidak membiayai kuliahnya anak akan merasa semakin sedih dan tertekan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena orang tua sangat berambisi padahal belum tentu anaknya bisa menjalankan, orang tua ingin anaknya lebih baik dari dirinya atau anak-anak seusianya agar anak tersebut bisa dibanggakan didepan orang tua anak lain.

Kesimpulannya adalah tekanan orangtua dapat menjadikan anak tidak berguna, tidak bisa apa-apa, dan tidak percaya diri dengan potensi yang ia miliki. Ambisi orangtua yang membuat luka dan mematikan api keinginan. Namun disisi itu ada dampak positif membuat anak akan termotivasi untuk belajar dan mencoba menerima keinginan oranglain (orangtua). Saran saya untuk para orangtua  jangan pernah memaksa anak untuk mengikuti keinginan kalian dan coba apresiasi serta mendukung  apa yang keinginan dan keputusan anak pilih. Berfikirlah dampak negatif nya akan lebih banyak jika melakukan penekanan cukup dengan mengarahkan dan memberikan nasehat maupun motivasi untuk sang anak. Kata- kata yang pernah saya baca adalah badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki  artinya orang yang selalu menuruti perintah, tapi dalam hatinya melawan mungkin ini banyak yang dirasakan oleh anak-anak.



-AZIZA TAHANY-

No comments:

Post a Comment